Kado Pernikahan

Rp. 115.000

Hanya Tersisa: 50 lagi

Kategori: Akhlak

Judul: Buku

“Barometer romantisme dalam kehidupan rumah tangga dapat diukur dengan akhlak yang dimiliki oleh suami istri berupa kasih sayang (rahmah), itsar, simpati, dan saling memberi. Kita dapat menyaksikan bahwa sifat-sifat tersebut dapat menumbuhsuburkan rasa cinta dan membantunya dalam menghadapi problematika kehidupan rumah tangga.”

(Karim Asy-Syadzili)

 

Pernikahan adalah peristiwa peradaban yang tidak sekadar melibatkan dua insan, sebab pernikahan adalah momentum membangun generasi yang lebih baik. Bicara pernikahan berarti bicara tentang hal yang jauh, yaitu akhirat, surga, dan ridha Allah, bukan semata-mata soal dunia. Pernikahan adalah peristiwa yang di dalamnya tersembul mitsaaqan ghalizha atau perjanjian yang berat, sebab di dalamnya kelak ada pertanggungjawaban dunia akhirat bagi kedua belah pihak.

Pernak-pernik seputar pernikahan selalu menarik untuk dikaji, meski tidak jarang pula dipandang sebelah mata oleh mereka yang memandang pernikahan tidak lebih dari peristiwa menghalalkan hubungan seksual antara lawan jenis. Pernikahan adalah seni menyatukan karakter, pola pikir, serta kelebihan-kekurangan dua insan. Oleh sebab itu, ia membutuhkan kepiawaian para pelakunya agar istana cinta dapat terbangun di dalamnya.

Kehangatan pernikahan adakalanya memudar seiring perjalanan waktu, maka ia membutuhkan nutrisi dan penyegar, sehingga dengan itu kehadirannya akan mampu memecahkan kejenuhan-kejenuhan dalam jiwa pasangan. Namun bagaimanakah sebuah bahtera pernikahan itu dipelihara, disegarkan, bahkan diawetkan?

Inilah buku yang akan dapat menghadirkan romantisme itu kembali. Tulisan khas Dr. Karim Asy-Syadzili ini akan membantu Anda mengawetkan pernikahan, serta menjadikannya lebih berkah, hangat, dan berwarna. Buku ini dapat Anda jadikan sebagai panduan menggapai pernikahan yang bahagia dan harmonis. Ada satu pembahasan penting yang disisipkan penulis dalam buku ini, yaitu tentang pengetahuan seksual. Bagi sebagian orang, pengetahuan ini masih dianggap tabu disampaikan ke ranah publik, padahal kedangkalan terhadap pengetahuan ini dapat menjadi penyebab kegoncangan dalam rumah tangga.